Gaya HidupSport

7 Seni Beladiri Populer Asal Jepang

Lawupos.com – Tak bisa dipungkiri bahwa Jepang merupakan negara yang masyarakatnya memiliki kecintaan yang tinggi terhadap olahraga, terutama beladiri.

Kecintaan yang hampir tak pernah surut ini membuat beladiri menjadi bagian dari budaya Jepang sejak jaman dahulu. Bahkan sejak tahun 2012, sekolah-sekolah SMP di Jepang menjadikan beladiri-beladiri tradisional mereka sebagai pelajaran wajib.

Kecintaan masyarakat inilah salah satu faktor yang membuat seni beladiri tradisional Jepang mampu mempertahankan eksistensinya, bahkan semakin populer – Tidak hanya di negaranya sendiri, melainkan juga di internasional.

Berikut ini adalah 7 seni beladiri yang paling populer dari Jepang:

Kyudo

Kyudo
Kyudo

Kyudo seni bela diri panahan dari Jepang. Seni Memanah Jepang sebenarnya sudah dimulai sejak jaman prasejarah periode Yayoi, waktu Zaman Besi, yang mana pada awalnya digambarkan sebagai busur kayu yang pendek dari bagian bawah dan panjang dari atas.

Hanya saja seni beladiri panahan ini semakin dikenal oleh masyarakat Jepang pada masa Perang Genpei – konflik antara Tair dan Minamoto klan (Abad 12) dimana ada kebutuhan yang besar terhadap pasukan pemanah. Selama perang saudara di Jepang pada abad ke-15 dan ke-16, ada sebuah pertunjukan revolusioner panahan oleh salah seorang pendekar, Heki Banjo Masatsugu.

Sumo

Sumo
Sumo

Sumo adalah olahraga beladiri asli Jepang yang konon telah dikenal sejak jaman prasejarah. Pada literatur klasik Jepang abad ke-8 Masehi, bentuk awal sumo dikenal dengan sebutan Sumai, meskipun Sumo yang dikenal sekarang ini mungkin berbeda dengan “sumo” pada jaman dulu.

Beladiri Sumo ini juga merupakan sebuah tradisi yang melambangkan kepahlawanan dan juga keagamaan. Penguasa Jepang pada abad ke-16 yang bernama Oda Nobunaga sering menyelenggarakan turnamen sumo. Bentuk ring sumo seperti yang dikenal sekarang ini berasal dari zaman Oda Nobunaga.

Kendo

Kendo
Kendo

Kendo adalah salah satu seni beladiri tertua di Jepang yang berasal dari tradisi Budo. dalam Budo, “DO” memiliki arti sebuah jalan atau cara untuk mengembangkan diri melalui latihan beladiri. Seni bela diri ini menggunakan pedang bambu yang disebut “Shinai” dan baju pelindung yang disebut “Bogu”.

Latihan kendo (keiko) terdiri dari berbagai macam tujuan, terutama untuk mengembangkan diri. Seperti halnya beladiri lain, kendo memerlukan disiplin tinggi dan dedikasi penuh untuk latihan, seperti etika (religi), postur tubuh dan teknik melangkah, dan cara mengayun pedang yang benar.

Aikido

Aikido
Aikido

Aikido merupakan adalah seni beladiri Jepang yang merupakan manifestasi dari modernisasi pemikiran Jepang dengan selimut budaya Jepang tradisional.

Dikembangkan oleh Morihei Ueshiba (sekitar tahun 1800-an) dari sebuah tradisi bela diri kuno yang turun temurun hanya dimiliki oleh sebuah keluarga istana, yaitu “Daito Ryu Aiki-Jujutsu”, meskipun berbasis “Daito Ryu”, Ueshiba juga memperkaya dan mengembangkan Aikido dengan berbagai koryu (seni beladiri/seni pedang lama).

Judo

Judo
Judo

Judo adalah seni bela diri yang dikembangkan dari seni bela diri kuno Jepang “Jujutsu” oleh Jigoro Kano pada tahun 1882. Jigoro Kano menambahkan gayanya sendiri pada banyak cabang jujutsu yang ia pelajari pada masa itu (termasuk Tenjinshiyo dan Kito).

Pada tahun 1882 ia mendirikan sebuah dojo di Tokyo yang ia sebut Kodokan Judo. Dojo pertama ini didirikan di kuil Eisho ji, dengan jumlah murid sembilan orang.

Judo merupakan seni bela diri Jepang yang pertama medapatkan pengakuan internasional dan menjadi cabang olahraga resmi Olimpiade.

Jujutsu

Jujutsu
Jujutsu

Jujutsu (jujitsu, ju jutsu, ju jitsu, atau jiu jitsu) adalah nama dari beberapa macam aliran beladiri dari Jepang, sehingga kurang tepat jika dikatakan bahwa JuJutsu hanya mengacu pada satu macam beladiri saja.

Pada dasarnya, Jujutsu merupakan bentuk-bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan fleksibel (Yawara-gi) dimana serangan lawan tidak dihadapi dengan kekuatan, melainkan dengan cara “menipu” lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan si lawan itu sendiri.

Dari konsep seni beladiri Jujutsu ini, lahirlah beberapa seni beladiri lainnya yang memiliki konsep defensif serupa, seperti Aikido dan Judo.

Aliran Jujutsu yang tertua di Jepang adalah Takenouchi-ryu yang didirikan tahun 1532 oleh Pangeran Takenouchi Hisamori. Aliran-aliran lain yang terkenal antara lain adalah Shindo Yoshin-ryu yang didirikan oleh Matsuoka Katsunosuke pada tahun 1864, Daito-ryu yang didirikan oleh Takeda Sokaku pada tahun 1892, Hakko-ryu yang didirikan Okuyama Ryuho pada tahun 1942, dan banyak aliran lainnya.

Karate

Karate
Karate

Karate adalah seni bela diri yang awalnya dikembangkan di Kerajaan Ryukyu (Pulau Ryukyu/Okinawa). Seni bela diri ini dipengaruhi oleh seni bela diri Cina dan disebut “Tote” yang berarti seperti “Tangan China”.

Ketika karate masuk ke Jepang, Jepang yang dikenal memiliki nasionalisme yang sangat tinggi membuat Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa “Tote” (Tangan China) kedalam kanji Jepang menjadi “karate” (Tangan Kosong) supaya dapat lebih mudah untuk diterima oleh masyarakat Jepang.

Karate terdiri dari atas dua kanji, yang pertama adalah “Kara” (kosong) dan “Te” (tangan), sehingga ketika dua kanji disatukan memiliki arti “Tangan Kosong”.

Demikian seni beladiri asal Jepang yang cukup populer baik di Jepang maupun di Internasional menurut versi Lawupos.com. Namun, sebenarnya masih cukup banyak beladiri asal Jepang yang lain. (And.LP)

Related Articles

Back to top button