Ponorogo, Lawupos.com – Masyarakat Desa Glinggang, Kecamatan Sampung, Ponorogo, kembali menggelar ritual Methik Padi sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah dari berbagai hasil bumi, Rabu (9/8/2023).
Acara tersebut diadakan di area persawahan setempat, dengan tujuan untuk memperkenalkan dan meneruskan budaya adiluhung kepada generasi muda.
Salah satu murid SDN 2 Glinggang dalam Festival Methik.
Tradisi yang telah berlangsung sejak tahun 2017 ini, kini diubah menjadi festival methik yang melibatkan semua lapisan masyarakat.
Kepala Desa Glinggang, Riyanto, S,IP. menjelaskan, bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda agar mereka dapat mencintai dan mempertahankan warisan budaya Desa Glinggang.
“Methik hari ini kita libatkan semua pihak, termasuk generasi muda mulai anak kecil yang duduk di bangku TK hingga SMP,” ujar Riyanto, yang akrab disapa Mbah Glinggang.
Kepala Desa Glinggang, Riyanto, S. IP. bersama Sri Suharti (istri).
Riyanto juga menambahkan, meskipun festival methik tahun ini diselenggarakan dengan sederhana, antusiasme warga sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh waktu panen tidak dapat dilakukan secara serentak.
“Walaupun sederhana namun masyarakat masih bisa mewakili 12 RT yang ada di Desa Glingang, karena situasi warga hari ini ada yang belum waktunya panen,” jelasnya.
Meskipun demikian, lanjut Riyanto, masyarakat Desa Glinggang tetap melaksanakan ritual Methik Padi sebagai bentuk sujud syukur. Mereka mengarak tumpeng dari Balai Desa Glinggang menuju area persawahan.
“Mudah-mudahan keberkahannya bisa lumeber kepada semua warga desa glinggang, hasil panen melimpah ruah dan dijauhkan dari marabahaya,” harapnya.
Camat Sampung, Katmanto (kiri) bersama Kepala Desa Glinggang, Riyanto (kanan) usai methik di sawah.
Sementara itu, Katmanto selaku Camat Sampung menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan budaya tahunan yang diadakan di Desa Glinggang. Menurutnya, festival methik memiliki potensi untuk menjadi daya tarik wisata desa yang mendukung pariwisata monumen reog yang ada di Sampung.
“Tetap dijaga dan dilestarikan budaya yang sudah baik ini, kedepan bisa menjadi destinasi wisata budaya desa, selanjutnya bisa dikemas ke tingkat kecamatan hingga kabupaten,” ujarnya.
Warga Desa Glinggang bersuka ria makan bersama di tengah area persawahan.
Acara berlangsung dengan lancar, diakhiri dengan doa bersama dan makanan bersama di area persawahan. Masyarakat berharap keberkahan dari hasil panen akan melimpah dan membawa manfaat bagi seluruh warga Desa Glinggang. @redaksi
One Comment