BudayaSolo

Gapura Jurug Keraton Solo yang Dihantam BST Merupakan OCB yang Sarat Sejarah

Lawupos.com – Gapura Batas Kota Keraton Surakarta Hadiningrat yang hancur akibat ditabrak bus Batik Solo Trans (BST), Selasa (14//3/2023) pagi kemarin, merupakan Objek Cagar Budaya (OCB) yang masuk dalam benda yang harus dilindungi. Bangunan itu memang butuh penanganan khusus untuk memperbaikinya.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat menjelaskan bahwa penanganan OCB berbeda dengan bangunan biasa. Penindakannya harus sesuai dengan kaidah OCB. Akibatnya, proses evakuasi bus serta upaya memindahkan material bangunan dihentikan sementara, hingga berbagai pihak terkait sampai ke lokasi kejadian.

Upaya untuk membuatnya berdiri seperti sediakala membutuhkan koordinasi dengan berbagai pihak seperti DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Solo, Dishub (Dinas Perhubungan) Solo, dan BPCB Jateng (Balai Pelestarian Kebudayaan Jateng-DIY).

“Yang ditabrak objek cagar budaya, gapura Jurug. Saya berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, DPUPR Solo, Dishub Solo, dan BPCB Jateng sudah saya kontak,” jelasnya saat dihubungi.

Dani pun mengatakan bahwa prasasti bangunan Gapura Keraton Surakarta di Jurug, kemungkinan besar sudah ada sebelum PB X dan dibangun seperti sekarang atau adanya perbaikan dilakukan pada PB X sekitar pada tahun 1913-1932.

Ia juga berujar, Gapura Jurug tersebut rencananya akan dicat kembali dalam waktu dekat. Namun, sebelum perawatan terlaksana gapura itu sudah remuk duluan dihantam BST.

“DPUPR Solo rencananya melakukan perawatan gapura dengan pengecatan tahun ini,” ujarnya.

Untuk diketahui, Keraton Solo memiliki 11 gapura yang didirikan sebagai pembatas sekaligus pintu gerbang masuk ibu kota kerajaan Kasunanan Surakarta dengan wilayah sekitarnya yang meliputi:

Gapura Gladak.
Gapura Klewer.
Gapura Batangan.
Gapura Gading.
Gapura Grogol.
Gapura Kerten/Kleco.
Gapura Jurug.
Gapura Kandang Sapi.
Gapura Jalan Arah Baki di Solo Baru.
Gapura Makamhaji.
Gapura di Jembatan Mojo.

Kasus seperti ini, ternyata tidak kali ini saja menimpa gapura Keraton Solo. Hal serupa sempat terjadi pada Gapura Keraton Solo yang berada di kawasan Kleco, puluhan tahun lalu. (Red/Solo)

Related Articles

One Comment

  1. Ping-balik: dishub solo
Back to top button