Jawa TengahRegionalSoloSolo Raya

Jarang Diketahui, 7 Fakta Menarik tentang Kota Surakarta

Lawupos.com – Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah. Kota yang lebih dikenal sebagai Solo ini, memiliki luas wilayah 44,04 kilometer persegi.

Konon, nama Surakarta diambil dari dua kata bahasa Jawa, yakni “Sura” yang berarti Keberanian, dan “Karta” berarti Makmur. Dengan nama tersebut, diharapkan dapat membuat Surakarta menjadi tempat yang penduduknya adalah orang-orang yang selalu berani berjuang untuk kebaikan dan kemakmuran negerinya.

Kota Surakarta juga memiliki slogan “The Spirit of Java” yang artinya Jiwanya Jawa. Slogan ini merupakan upaya untuk mempertahankan dan membangun citra Surakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa.

Selain itu, kota yang juga sarat akan sejarah tersebut, menyimpan berbagai fakta menarik. Berikut Lawupos.com merangkum tujuh di antaranya dari berbagai sumber.

1. Memiliki Dua Istana

Jika berkunjung ke Kota Surakarta, dua istana yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi, pantang untuk dilewatkan. Yang pertama adalah istana Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo. Kedua adalah istana Pura Mangkunegaran.

Perbedaannya, Keraton Kasunanan Surakarta memiliki Raja yang bergelar Sri Susuhunan (Sunan) Pakoe Boewono, sedangkan penguasa Kadipaten Mangkunegaran bergelar Pangeran Adipati Mangkunegoro.

Lokasi dari kedua istana ini cukup dekat yaitu sekitar 2 kilometer atau lima menit perjalanan.

2. Salah satu Kota dengan Biaya Hidup Termurah

Kota Surakarta telah ditetapkan menjadi salah satu kota di Indonesia dengan biaya hidup termurah. Tak membutuhkan pengeluaran yang tinggi untuk kebutuhan sehari-hari bagi masyarakatnya, seperti untuk tempat tinggal, makanan, pakaian, pendidikan, hingga transportasi.

Sehingga, tak mengherankan apabila Surakarta menjadi salah satu tujuan para perantau dari berbagai daerah untuk mengenyam pendidikan atau bekerja. Bahkan, kota ini juga beberapa kali mendapatkan penghargaan sebagai kota yang nyaman hingga layak huni untuk anak-anak, mahasiswa, hingga orang tua.

3. Kota yang Memiliki Dua Nama

Kota ini memiliki dua nama, yakni Surakarta dan Solo. Hal itu tak lepas dari sejarahnya yang dimulai saat Keraton Kartosuro, Kerajaan Mataram, mengalami kehancuran akibat serbuan dari pemberontak.

Pada saat itu Raja Pakubuwono II mencari lokasi baru untuk menjadi pusat pemerintahan dan memilih Desa Sala. Kemudian, namanya diganti menjadi Surakarta Hadiningrat. Saat ini, nama Surakarta biasanya digunakan dalam situasi formal-pemerintahan, sedangkan nama Sala/Solo biasanya lebih merujuk pada penyebutan umum berdasar atas aspek kultural.

4. Kota Batik

Kota Surakarta merupakan surganya bagi para pecinta batik, sehingga dijuluki sebagai Kota Batik. Penjual batik di Surakarta sangat mudah untuk ditemukan, mulai dari pasar, mal, hingga pusat penjualan batik seperti Kampung Batik Laweyan, Kampung Batik Kauman. Batik yang dijual juga memiliki berbagai macam varian harga, motif, dan juga jenis. Motif andalan yang sangat popular adalah Parang Kusumo dan Truntum.

Selain itu, Solo juga menjadi tempat kelahiran dari salah satu pelopor batik Indonesia, yaitu Go Tik Swan. Go Tik Swan dikenal memiliki kedekatan dengan Presiden Pertama Indonesia, Soekarno. Kabarnya, Soekarno pernah meminta Go Tik Swan untuk menciptakan Batik Indonesia. Go Tik Swan pun langsung kembali ke Solo dan membuat batik untuk Presiden Soekarno yang diberi nama Parang Bima Kurda.

5. Kereta Uap Legendaris

Kereta Kuno Sepur Kluthuk Jaladara merupakan kereta bersejarah wisata yang berada di Surakarta dan dijalankan dengan lokomotif uap C1218 atau lokomotif uap D1410. Kereta ini beroperasi di jalur kereta api Stasiun Purwosari hingga Solo Kota. Lokomotif kuno buatan Jerman pada 1896 ini sempat menjadi kebanggaan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda di Solo.

6. Studio Rekaman Pertama di Indonesia

Kota Surakarta menjadi awal berkembangnya dunia musik di Indonesia, karena kota kecil ini memiliki studio rekaman pertama di Indonesia, yaitu Lokananta. Lokananta berdiri pada 29 Oktober 1956 dan mempunyai dua tugas besar, yakni produksi dan duplikasi piringan hitam serta kaset audio.
Konon, kualitas rekaman di Lokanata hampir setara dengan studio Abbey Road yang ada di Inggris yang menjadi lokasi rekaman band ternama The Beatles.

7. Tradisi Kirab Pusaka Satu Suro

Kota Solo adalah Kota Budaya. Salah satu ritual adat yang populer dan sangat unik di kota ini adalah Kirab Pusaka Malam Satu Suro. Upacara adat tersebut diselenggarakan oleh Keraton Solo untuk merayakan tahun baru Jawa yaitu Satu Suro.
Saat melakukan upacara, para abdi dalem yang berbusana Jawi Jangkep akan berkirab atau membawa keliling pusaka-pusaka yang dipercaya mempunyai daya magis. Tradisi ini juga melibatkan kerbau yang dikeramatkan, yakni Kebo Bule. (And/LP)

Related Articles

Back to top button