Keren, Kolaborasi Sanggar Seni Kawasita berikan Dampak Wisata di Kecamatan Pudak
Lawupos.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Bareng yang bekerjasama dengan Citra Lentera Indonesia sebagai pemrakarsa sekaligus fasilitator menggandeng sanggar seni Kawasita bergerak bersama membangun minat dan bakat seni sejak dini, bertempat di Wisata Sawah Lungguh (WSL) Desa Bareng, Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo, Sabtu-Minggu (4-5/3/2023)
Pada kesempatan tersebut, rangkaian kegiatan yang diawali Sarasehan Budaya pada Sabtu malam di Pendopo WSL dihadiri Camat Pudak, jajaran perangkat Desa Bareng, Ketua BumDes, TP- PKK Desa Bareng, para tokoh masyarakat Kecamatan Pudak, serta Karang Taruna se-Kecamatan Pudak.
Diadakannya sarasehan seni dan budaya pada Sabtu malam tersebut bertujuan untuk menumbuhkan minat dan bakat kepada generasi muda yang ada di Kecamatan Pudak.
“Alhamdulillah antusias dari anak-anak muda lumayan bagus,” ujar Suwadi Camat Pudak kepada Lensaindonesia.com di ruangannya, Senin (6/3/2023)
Selain itu Suwadi menjelaskan, kegiatan yang dilanjutkan keesokan harinya tersebut diisi dengan pelatihan tari dari sanggar seni Kawasita dan diikuti ± 80 anak dari tingkat TK hingga SD yang ada di Desa Bareng dan sekitarnya.
“Kami bangga, anak-anak latihan dalam waktu singkat, sore hari sudah bisa tampil menari dengan maksimal,” terangnya.
Lebih lanjut pihaknya berharap, dengan adanya kegiatan ini bisa gayung bersambut di Desa lain sehingga kecintaan generasi muda terhadap seni dan budaya semakin meningkat.
“Kami berharap ini rutin digelar khususnya di WSL, dan semoga bisa dibangun sanggar seni dan budaya di Kecamatan Pudak,” tandasnya
Sementara itu, Nila Ainun Luthfiyah, S.Pd. pendiri sanggar seni Kawasita menyampaikan, guna mengasah mental anak didiknya, pihaknya mengadakan study tour belajar diluar lingkungan sanggar dan sekaligus bisa perform dengan nuansa serta wajah baru.
“Pelatihan (studytour) ini niat saya simpel hanya ingin anak berganti suasana latihan, mengasah bakatnya dan juga menarik minat anak-anak di Kecamatan Pudak dalam seni tari,” kata Nila sapaan akrabnya.
Nila juga menambahkan, selain pelatihan yang digelar di WSL juga diadakan camp art dan sarasehan budaya.
“Kami melihat WSL cocok untuk program kerja kawasita, bisa untuk camp, sarasehan budaya yang membawa informasi budaya dan kesenian di era milenial untuk lingkungan atau desa yang jauh dari kota,” imbuhnya
Dengan adanya kegiatan kolaborasi antara seni, budaya dan juga wisata daerah, Kawasita berharap kedepan bisa melahirkan generasi yang berbudaya.”Kedepan saya berharap acara seperti ini bisa berkelanjutan,” pungkasnya. (Fjr/PO)