Labuhan Sesaji di Parangkusumo Karaton Surakarta, Menambah Kesakralan Bulan Suro
Lawupos: Budaya – Atas perintah dari Raja Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat SISKS Pakoe Boewono XIII, Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada bulan Suro melakukan ritual yaitu Tradisi Wilujengan Kiblat Sekawan (4 Kiblat) diantaranya Gunung Lawu, Gunung Merapi, Pantai Parangkusumo dan Alas (hutan) Krendowahono.
Tradisi ritual yang kedua adalah wilujengan Kiblat Sekawan di Pantai Parangkusumo, Kab. Bantul, Jogjakarta, dan dipimpin langsung oleh Permaisuri Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat GKR Pakoe Boewono, Sabtu (27/7/2024).
Ritual ini juga dihadiri Putra Mahkota Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, kemudian putri SSIKS Pakoe Boewono XIII Gray. Putri Purnaningrum, Pengageng Keputren GKR Alit, Pengageng Parentah KGPH Adipati Drs. Dipokusumo M.Si., dan juga beberapa adik dari SISKS Pakoe Boewono XIII, serta ratusan Abdi Dalem dan Senotono Dalem yang datang dari berbagai daerah.
Diawali dengan wilujengan di Pendopo Kompleks Cepuri Parangkusumo, prosesi dilanjutkan dengan mengarak sesaji dan ubo rampe menuju bibir pantai.
Tampak prajurit Karaton Surakarta menjadi cucuk lampah pada kirab tersebut. Lalu diikuti rombongan keluarga Dalem (keluarga Raja) dan Sentono Dalem, kemudian disusul rombongan Abdi Dalem yang bertugas membawa sesaji yang akan dilarung di Pantai Parangkusumo.
Sebelum dilarung, rombongan kembali melakukan wilujengan di bibir pantai, yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi larungan sesaji.
Pengageng Parentah Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPH Adipati Drs. Dipokusumo M.Si. mengungkapkan, wilujengan di Parangkusumo ini merupakan tempat kedua dilakukannya wilujengan Kiblat Sekawan, setelah sebelumnya diadakan wilujengan di Gunung Lawu.
“Wilujengan hari ini adalah tempat kedua dari rangkaian wilujengan Kiblat Sekawan. Sebelumnya Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sudah melakukan wilujengan di Gunung Lawu pada 17 Juli lalu,” terangnya usai larungan.
Sebagai informasi, empat lokasi yang disebutkan diatas merupakan lokasi yang dikeramatkan, karena diyakini bahwa berdirinya Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat didukung oleh keempat penjuru tersebut. (Red/Solo)