Lawupos: Surakarta – Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat telah menggelar tradisi Kirab Pusaka 1 Suro JE 1958 pada Minggu malam (7/6/2024) pukul 23.59 WIB. Agenda tersebut diikuti oleh ribuan Abdi Dalem Kraton Surakarta dari kota/kabupaten se-pulau Jawa.
Dalam Kirab Pusaka 1 Suro tahun ini, raja Karaton Surakarta Hadiningrat SISKS Pakoe Boewono XIII memberikan perintah untuk mengeluarkan 7 pusaka milik Karaton Surakarta Hadiningrat untuk diarak/dikirabkan.
Pusaka yang menempati urutan paling depan adalah 7 ekor kerbau bule (Kanjeng Kyai Slamet) sebagai cucuk lampah (pembuka jalan), urutan selanjutnya pusaka utama Karaton Surakarta Hadiningrat yang dibawa oleh Putra Mahkota Karaton Surakarta Hadiningrat KGPAA Hamangkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram, dan dilanjutkan dengan deretan 6 pusaka lain milik Karaton Surakarta Hadiningrat.
Kraton Surakarta yang menjadi pusat kebudayaan Jawa, tradisi 1 Suro adalah acara yang sangat dinantikan oleh khalayak ramai. Bahkan di sepanjang jalan rute kirab, tampak antusias masyarakat Surakarta maupun dari luar mengikuti jalannya acara hingga usai.
Pengageng Sasana Wilapa Karaton Surakarta, Hadiningrat KP. H Dani Nuradiningrat mengungkapkan bahwa peserta kirab pusaka tahun ini melibatkan ribuan Abdi Dalem.
“Kirab Pusaka 1 Suro tahun ini, ada ribuan Abdi Dalem yang mengikuti prosesi, dan diperkirakan barisan kirab mencapai lebih dari 1 KM,” ungkapnya.
Berdasarkan akun Instagram resmi Kraton Surakarta Hadiningrat @kraton_solo, Kirab Pusaka 1 Suro tersebut mengambil rute sepanjang +/- 7Km yang sama dengan tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, dirinya juga mengapresiasi kerjasama yang sangat baik dari pemerintah kota Surakarta, jajaran Polres Surakarta dan seluruh pihak yang terlibat dalam suksesi pelaksanaan Kirab Pusaka 1 Suro tahun 2024.
“Kami ucapkan terima kasih sebesar–besarnya atas kerjasama yang sangat baik antara Karaton Surakarta Hadiningrat, dengan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Kirab Pusaka 1 Suro tahun ini. Baik dari jajaran Polres Surakarta maupun dari berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,” pungkasnya.
Masyarakat Jawa masih meyakini, datangnya tahun baru Jawa (Suro) merupakan momen sakral untuk dinantikan. Dengan adanya Kirab Pusaka 1 Suro, dapat menjadikan kegiatan tersebut sebagai pengingat dan upaya pelestarian budaya Jawa yang sudah berusia ratusan tahun. (Red/Solo)