BudayaSolo RayaSukoharjo

Mitos atau Fakta? Pohon Sulastri Bisa Mendatangkan Jodoh

Lawupos.com – Ada sebagian orang kesulitan menemukan jodoh untuk menjadi pasangan hidup mereka. Mungkin sudah banyak cara atau metode yang sudah diterapkan, namun tetap saja belum juga menemukan calon jodoh yang dinanti-nanti. Apakah Anda salah satunya?

Ada sebuah mitos di Kabupaten Sukoharjo, tentang pohon yang bisa mendatangkan jodoh. Pohon itu bernama pohon Sulastri. Pohon besar itu tumbuh di sebuah pesanggrahan Raja Mataram Islam yakni Paku Buwono IX, yang berada di Desa Langenharjo, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Folklore tersebut berkembang pesat di tengah masyarakat Jawa. Banyak orang yang datang ke sana dengan niat mencari ridho agar cepat mendapat jodoh dengan berdoa di bawah pohon yang tingginya kurang lebih 15 meter dengan berdiameter lebih dari satu lingkar tangan orang dewasa. Pohon tersebut, biasa juga disebut kayu Bintangur atau Kapur Naga, dengan nama latinnya Calophyllum Soulattri.

Tapi sebelum prosesi doa dilakukan, orang yang bersangkutan harus menemukan sepasang daun jatuh yang posisinya terlentang dan tengkurap. Dan dua daun tersebut nanti disatukan dengan kedua tangan lalu disimpan. Setelah itu barulah berdoa.

Menurut KGPH. Suryo Wicaksono atau yang akrab disapa Gusti Nino selaku pengelola Pesanggrahan Langeharjo, kisah tersebut bermula pada masa Pakoe Boewono IX dari cerita seorang Abdi Dalem perempuan yang kesulitan mendapatkan seorang jodoh.

“Dulu ada Abdi Dalem yang bernama Sulastri. Dia memberi kabar kepada Pakoe Boewono IX kalau sulit mendapatkan jodoh,” ujar Gusti Nino, Minggu (29/1/2023). “Lalu Sulastri disuruh mengambil sepasang daun pohon itu yang jatuh dengan syarat posisi daun, satu terlentang dan satu lagi tengkurap, setelah itu kemudian disatukan,” imbuhnya.

Setelah mendapatkan sepasang daun jatuh yang diperintahkan PB IX sebelumnya, lalu Sulastri menyatukan dua daun itu di dalam kedua tangannya sembari berdoa kepada yang Kuasa.

“Abdi dalem tersebut kemudian disuruh untuk berdoa pada Maha Kuasa, dan meminta karomah leluhur yang ada di Pesanggrahan Langenharjo untuk mendapatkan jodoh,” pungkas Gusti Nino.

Dan ikhtiar yang dilakukan Sulastri pun membuahkan hasil. Dia akhirnya mendapatkan jodoh yang di tunggu.

Kisah ini diceritakan secara turun temurun, semakin tersebar luas dan banyak yang mempercayainya. Ternyata masyarakat berbondong-bondong ke sini tak hanya mencari dan meminta jodoh pasangan saja, namun juga jodoh rejeki dan jodoh pekerjaan.

Selain persoalan tentang jodoh, pesanggrahan Langenharjo dahulu juga terkenal dengan tempat pemandian air hangat dengan sumber belerang dari Gunung Merapi. Namun, lambat laun sumber belerang sudah tidak keluar lagi. Konon menurut cerita, dengan mandi air yang ada di pemandian itu dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Hingga saat ini, masih banyak warga yang mempercayai hal tersebut dan berdatangan untuk mandi dan ngalap berkah di lokasi yang dikeramatkan itu. (WR/Sukoharjo)

Related Articles

Back to top button