Para Ahli Berikan Masukan pada Seminar “Ponorogo Menuju Kota Kreatif Dunia”
Lawupos.com – Seminar nasional bertajuk “Ponorogo Menuju Kota Kreatif Dunia” sukses digelar di Hotel Maesa Ponorogo sebagai bagian dari Ponorogo Creative Festival. Acara yang dibuka oleh Bupati Sugiri ini menghadirkan para pemateri yang berpengalaman dalam membangun kota kreatif dan mengintegrasikan daerah mereka ke dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN).
Para pemateri yang menjadi sorotan dalam seminar ini antara lain Marry Armstrong Hammond (Coordinator of the UNESCO Creative Cities Of Craft and Folk Art) dari Peducah, Kentucky, Amerika Serikat; Ronny Loopies (Focal point of Ambon UNESCO City of Music) dari Ambon; Arif Wicaksono (Ketua Pekalongan Creative City Forum) dari Pekalongan; Dwinita Larasati (Bandung UNESCO City of Fashion) dari Bandung; dan Melvi (Jakarta UNESCO City of Literature Office) dari Jakarta.
Marry Armstrong Hammond melalui presentasi daringnya menjelaskan bahwa menjadi bagian dari jejaring kota kreatif UNESCO memberikan kesempatan bagi Ponorogo untuk saling belajar, saling membantu, dan menjalin kerja sama bisnis dengan kota-kota di seluruh dunia. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak yang besar bagi ekosistem industri kreatif dan ekonomi Ponorogo.
“Keuntungan utamanya adalah meningkatkan visibilitas identitas kita dan membuka peluang hubungan antarnegara dan antarkota. Sehingga, kota kita menjadi lebih terbuka dan prestasinya dihormati dan diakui oleh banyak kota dan negara di dunia, seperti halnya kota Paducah di Amerika Serikat,” ungkap Marry.
Marry juga menyoroti bahwa Ponorogo memiliki potensi besar untuk menjadi bagian dari UCCN berkat kesenian Reog yang menjadi identitasnya. Reog tidak hanya sebagai simbol, tetapi juga telah mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di Ponorogo. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keberlanjutan Reog agar menarik minat dari kota-kota kreatif di seluruh dunia.
“Sebagai kota yang autentik, kita harus mempertahankan warisan budaya yang kita miliki agar dapat dikenal secara internasional dan global. Keberlanjutan budaya tersebut juga harus dijaga agar kita dapat menjadi anggota UCCN. Saya siap membantu dengan kontak yang intensif untuk pertanyaan terkait persiapan menjadi bagian dari UCCN,” tambahnya.
Para pemateri lainnya yang telah berhasil membawa kota/kabupaten mereka menjadi anggota UCCN juga menyampaikan pentingnya menjaga eksistensi identitas suatu daerah. Mereka menekankan bahwa menjaga identitas tersebut membutuhkan kolaborasi lintas sektor di Ponorogo.
Salah satunya adalah Arif Wicaksono, pemateri yang hadir secara langsung dalam seminar ini. Ia menyatakan bahwa dengan adanya kolaborasi, bukan hanya identitas yang dapat dijaga, tetapi juga akan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif yang telah dibangun.
“Bagi Ponorogo, orang-orang mengenal Reog dari daerah ini, tetapi bagaimana sejarah dan literatur terkait Reog perlu dibangun lebih lanjut. Mungkin melalui kolaborasi dengan teater, sanggar seni untuk anak-anak, dan sebagainya. Karena perkembangan suatu daerah bergantung pada komunitasnya, jika komunitas bersatu, maka daerah tersebut akan maju,” ungkap Arif.
Melvi juga menambahkan bahwa keberadaan Reog sebagai identitas dapat ditunjukkan melalui partisipasinya dalam berbagai kegiatan yang selalu memberikan manfaat. “Penting untuk mengadakan kegiatan dan memperlihatkan kehadiran Reog agar menjadi identitas kita sebagai Kota Kreatif UNESCO,” ujarnya.
Melalui seminar ini, Bupati Sugiri berharap Kabupaten Ponorogo dapat segera bergabung dengan UCCN untuk mengangkat derajat kota ini. Ia mengajak masyarakat untuk berkolaborasi dan aktif mendukung upaya Kabupaten Ponorogo dalam menjadi anggota UCCN.
“Sambil memperhatikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan kebutuhan ekonomi, mari kita tingkatkan posisi Ponorogo agar menjadi lebih baik. Kita semua mencoba melalui Reog. Tugas kita sangat berat, bukan hanya tugas bupati, tetapi melibatkan semua unit kerja pemerintah dan masyarakat untuk berkolaborasi. Mari kita berpikir bersama bahwa kehadiran kita semua penting bagi kota kreatif,” ungkapnya. @redaksi)