Polres Tulungagung Berhasil Amankan Oknum Pesilat, Diduga Terlibat Penganiayaan

Lawupos.com – Dua orang Pelaku penganiayaan dengan inisial FF, laki laki, 20 tahun dan DS, laki laki, 19 tahun keduanya adalah warga Ds. Kalibatu,r Kec. Kalidawir, Kab. Tulungagung, berhasil diamankan oleh Satreskrim Polres Tulungagung.
Kedua pelaku bersama rekan-rekannya melakukan penganiayaan terhadap korban inisial RN,laki-laki,(17) warga Kec. Kalidawir, Kab. Tulungagung, pada hari Jum’at (28/5/2023) sekitar pukul 16.00 WIB, di Pinggir Pantai Sine Ds. Kalibatur, Kec. Kalidawir, Kab. Tulungagung.
Kapolres Tulungagung AKBP. Eko Hartanto, SIK, MH, melalui Kasihumas Polres Tulungagung IPTU. Moh Anshori S.H. membenarkan bahwa telah mengamankan, 2 orang oknum pesilat yang melakukan penganiayaan di pinggir pantai Sine Ds. Kalibatur, Kec. Kalidawir, Kab. Tulungagung.

Polisi akhirnya berhasil mengamankan terduga pelaku yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka pada hari Sabtu (29/5/2023) pukul 09.00 WIB, dirumah masing-masing.
Keduanya diamankan karena melakukan penganiayaan terhadap seseorang yang menggunakan simbol perguruan lain secara bersama-sama di pinggir pantai Sine Ds. Kalibatur, Kec. Kalidawir, Kab. Tulungagung, pada hari Jumat (28/5/2023) sekira pukul 16.00 WIB.
Kasihumas Polres Tulungagung menjelaskan, modusnya adalah Tindak Pidana Penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama tersebut berawal dari para pelaku dari Pok PSHT melakukan minum-minuman keras di pinggir pantai Sine.
Kemudian para pelaku saat mengetahui korban sedang berfoto-foto di pinggir pantai dengan menggunakan Kaos LIGAS menghampiri dan langsung melakukan penganiayaan secara bersama-sama terhadap korban.
“Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain Hasil Visum et Repertum dan 1 balok kayu,” terang Kasihumas.
Atas perbuatanya, para pelaku dijerat dangan pasal 170 KUH Pidana dan dilakukan penahanan di Rutan Polres Tulunagung. Atas kejadian ini pula, Kasihumas Polres Tulungagung kembali menegaskan dan menghimbau agar warga perguruan janganlah mempunyai sifat fanatik yang berlebihan.
“Tumbuhkanlah rasa persaudaraan dan jangan munculkan rasa kebencian, sejatinya kita semunya adalah saudara, berbeda perguruan silahkan tapi jangan munculkan permusuhan,”pungkas Kasihumas. (Hms/Red)