Program Pembinaan Kepribadian WBP: Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun Gelar Pelatihan PBB

Lawupos: Madiun, 26 Oktober 2023 – Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas IIA Madiun, di bawah pengawasan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur, terus berupaya meningkatkan disiplin dan kepribadian para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Salah satu tindakan nyata dalam upaya pembinaan ini adalah memberikan pelatihan mengenai Peraturan Baris-Berbaris (PBB) kepada para pekerja WBP. Pelatihan berlangsung di depan gedung LPK dan melibatkan 15 orang WBP, Kamis (26/10/2023).
Sebelum pelatihan dimulai, Bagas Nurbiantoro, seorang staf Giatja, memulai hari dengan menggelar apel pagi bagi pekerja LPK. Proses ini mencakup pencatatan kehadiran serta pemeriksaan kesehatan fisik para pekerja. Setelah itu, pelatihan PBB diselenggarakan oleh Umar Faruq, seorang instruktur yang juga bertugas sebagai Karupam. Ia menjelaskan bahwa pelatihan PBB merupakan bagian penting dari proses pembinaan untuk meningkatkan kedisiplinan dan mental WBP, sehingga mereka dapat mengembangkan sikap tertib dan bertanggung jawab.
Setelah menerima arahan dari instruktur, para WBP mendapatkan materi dan praktek terkait PBB. Materi yang diberikan meliputi sikap sempurna dan variasi gerakan di tempat.
Kepala Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun, Ardian Nova Christiawan, menjelaskan bahwa pelatihan PBB merupakan bagian dari program pembinaan kepribadian yang bertujuan meningkatkan kedisiplinan WBP.
“Giat ini sangat bermanfaat bagi WBP, terutama dalam meningkatkan kedisiplinan, latihan fisik, serta memupuk jiwa nasionalisme dan rasa cinta tanah air dan bangsa. Meskipun mereka sedang menjalani masa pidana, pembinaan kepribadian seperti ini akan membantu mereka menjadi manusia yang mandiri, sesuai dengan tujuan sistem pemasyarakatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Kegiatan Kerja, Jumadi, menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat rasa kebersamaan antara sesama WBP. Selain itu, pelatihan juga ditujukan untuk meningkatkan kedisiplinan agar mereka memahami dan melaksanakan PBB sesuai dengan ketentuan, serta membentuk sikap dan karakter yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun.
Setelah selesai, salah satu WBP, M. Alif, mengungkapkan awalnya kesulitan dalam pelatihan tersebut.
“Saat pertama kali melakukan gerakan, saya masih terlihat kaku seperti hadap kanan, hadap kiri, dan jalan di tempat. Namun, dengan bimbingan petugas yang mengajarkan tata cara gerakan yang benar, akhirnya saya bisa melakukannya dengan baik,” ujarnya. (Red/Hms)