Sekaten 2023: Lonjakan Pengunjung dan Omset Meningkat bagi Pedagang Musiman
Surakarta, Lawupos.com – Pasar Rakyat Sekaten yang berlokasi di Aloon-aloon Utara kawasan Kraton Surakarta telah menjadi pusat perhatian sejak dibuka pada Jumat lalu. Ribuan pengunjung membanjiri acara tahunan yang berlangsung di lokasi bersejarah ini, menandai daya tarik kuat dari pengalaman belanja tradisional yang otentik.
Pasar Rakyat Sekaten telah menjadi tujuan favorit masyarakat lokal dan wisatawan yang ingin merasakan pesona budaya Jawa. Lonjakan pengunjung dari luar kota ke pasar ini adalah bukti konkret bahwa kekayaan budaya dan tradisi tetap memainkan peran penting dalam menarik minat wisatawan.
Amanda dan Brenisa, dua pengunjung asal Boyolali, sengaja melakukan perjalanan ke Solo hanya untuk menikmati Pasar Rakyat Sekaten. Meskipun harus menempuh jarak yang cukup jauh, semangat mereka untuk menghabiskan malam di Aloon-Aloon Surakarta tidak tergoyahkan.
“Kami berangkat dari Boyolali setengah delapan malam dan tiba di sini jam setengah sembilan,” ujar Amanda kepada Lawupos.com pada Sabtu (9/9/2023).
Meskipun mereka pertama kali mengunjungi Pasar Rakyat Sekaten, Amanda dan Brenisa merasa terkesan dan terhibur. Menurut mereka, event tahunan ini juga memberikan dorongan penting bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Ini menghibur dan membantu UMKM. Kami berharap acara ini akan semakin menarik di masa depan, dengan penambahan acara dan stan penjualan yang lebih banyak,” tambah Brenisa.
Pasar Rakyat Sekaten terkenal sebagai salah satu pasar tradisional terbesar di Jawa Tengah, menawarkan beragam produk dari pakaian, kerajinan tangan, hingga makanan khas. Namun, penjual musiman yang hadir selama periode tertentu dalam setahun juga memainkan peran penting dalam dinamika pasar ini.
Aljakri, seorang pedagang minuman asal Sumatera, mengungkapkan bahwa Pasar Sekaten tahun ini mengalami peningkatan baik dalam jumlah pengunjung maupun pembeli.
“Tahun lalu, ada dua lokasi di Aloon-Aloon Kidul dan Utara. Jadi tahun ini ada perubahan signifikan dalam hal pengunjung dan pembeli,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Sriwati, seorang pedagang jenang asal Kulonprogo, meskipun berjualan di luar area Aloon-Aloon, mengalami peningkatan yang signifikan dalam omset penjualannya.
“Kalau hari biasa, saya biasanya dapat Rp. 300 ribu per hari, tetapi malam ini saya mendapatkan lebih dari Rp. 500 ribu,” katanya.
Sekaten Surakarta menjadi event yang dinantikan oleh para pedagang kaki lima. Meskipun berlangsung setiap tahun, omset yang tinggi tetap menjadi daya tarik bagi mereka.
Sriwati berharap agar pada Sekaten tahun depan, tempat bagi para pedagang akan lebih tertata dengan baik dan harga sewa lapak tidak terlalu tinggi.
“Semoga Sekaten menjadi lebih baik lagi, dengan fasilitas untuk pedagang yang lebih baik dan harga sewa lapak yang lebih terjangkau,” tandasnya. @redaksi