Sesi Emosional dalam Peringatan Hari Ibu Ke-95 di Rutan Ponorogo, WBP Bertemu Keluarga

Lawupos: Ponorogo – Rutan Kelas IIB Ponorogo menggelar acara istimewa untuk memperingati Hari Ibu yang ke-95, dengan melibatkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) perempuan. Kegiatan ini berlangsung di Aula Condrodimuko Rutan Ponorogo, Jumat (22/12/2023) pukul 15.30 WIB.
Acara ini menampilkan penampilan istimewa dari WBP Wanita Rutan Ponorogo, seperti pembacaan ayat suci Al Quran, sholawat, dan menyanyi, yang merupakan bagian dari proses pembinaan di Rutan Ponorogo.
Sebanyak 20 perwakilan WBP laki-laki dan seluruh WBP perempuan, turut serta dalam kegiatan meriah perayaan Hari Ibu ke-95 ini. Tak lupa, Rutan Ponorogo juga mengundang Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) dan keluarga WBP untuk ikut serta dalam kegiatan ini.
Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua YDSF dan Kepala Rutan Ponorogo. Aferu Fajar, Ketua YDSF, menyampaikan harapannya agar kerjasama antara YDSF dan Rutan Ponorogo dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi WBP.
“Kami berharap dapat membawa dampak positif dengan mengarahkan WBP agar lebih baik lagi,” ucap Ketua YDSF.
Meskipun sedang menjalani masa pidana, harapan-harapan positif masih terbuka lebar bagi WBP, sesuai dengan yang diungkapkan oleh Karutan Ponorogo Agus Imam Taufik.
“Perempuan merupakan sosok yang tangguh, masih terdapat harapan-harapan yang perlu digapai ke depan,” ucap Agus Imam.
Pada kesempatan itu, YDSF juga memberikan motivasi kepada WBP yang disampaikan oleh Zulfiana Dyah Indarwati, terkait perubahan.
“Jadikanlah masa lalu sebagai pembelajaran dan jangan pernah menganggap disini merupakan akhir. Jadikanlah tempat ini sebagai pesantren yang akan membawa kita menuju pribadi yang baik,” ujarnya.
Suasana haru tercipta menjelang akhir acara ketika WBP perempuan, tak menduga akan bertemu dengan keluarganya yang diundang oleh Rutan Ponorogo. Momen emosional ini terjadi karena rindu yang mendalam terhadap keluarga, dan saat itu WBP bisa bertemu dengan ibu mereka masing-masing. Air mata pun, jatuh bercucuran seiring dengan lantunan lagu “Bunda” yang dibawakan oleh grup musik teman-teman WBP.
Setelah momen yang penuh emosi tersebut, mereka harus berpisah kembali dengan keluarga karena suatu alasan yang lebih baik. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan motivasi kepada WBP agar dapat berbenah menuju ke arah pribadi yang lebih baik. (Red/Humas)