KemenkumhamMadiunMadiun Raya

Tidaklanjuti Surat Edaran Ditjenpas, Lapas Pemuda Madiun Adakan Rapat Ini

Lawupos: Madiun – Guna menindaklanjuti Surat Edaran Direktur Pembinaan Narapidana Ditjenpas Nomor: PAS-10.OT.02.02 Tahun 2021, jajaran seksi Kegiatan Kerja (Giatja) Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas IIA Madiun, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur, melaksanakan rapat rencana pelatihan 2024 dan proses persiapan program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), di Ruang Kasi Giatja Lapas Pemuda Madiun, Kamis (11/01/2024).

Rapat ini dihadiri oleh panitia kegiatan pelatihan yang berasal dari seksi Kegiatan Kerja, yang memiliki peran sebagai leading sector dalam pelatihan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan. Turut hadir pejabat struktural dan staf Lapas Pemuda Madiun.

Pada kesempatan tersebut, membahas berbagai aspek terkait kegiatan, seperti maksud dan tujuan kegiatan, manfaat, persiapan pelaksanaan, lamanya kegiatan, waktu, dan tempat kegiatan. Diskusi, juga mencakup masukan dari berbagai pihak dalam rangka mensukseskan kegiatan pembinaan kemandirian kepada Warga Binaan Pemasyarakatan. Semua ini diharapkan dapat menjadi komitmen bersama, dalam mendukung perolehan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Dengan kegiatan rapat ini, diharapkan mampu memenuhi target kinerja dan penyerapan anggaran di tahun 2024 sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan,” jelas Jumadi, Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Pemuda Madiun.

Program Pembinaan Kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan menjadi fokus utama pelatihan di Lapas Pemuda Madiun. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pembinaan kemandirian dengan menyediakan wadah edukasi sebagai bentuk komitmen Lapas Pemuda Madiun. Mereka berusaha menjadikan Warga Binaan yang berwawasan, memiliki kompetensi, dan serius dalam pemberdayaan.

“Fokus utama pelatihan kemandirian di Lapas Pemuda Madiun ini, untuk meningkatkan Pembinaan Kemandirian. Pelatihan ini sebagai sarana edukasi bagi Warga Binaan Lapas Pemuda Madiun (WBP) agar menjadi berdaya guna, mendapatkan ilmu yang bermanfaat, serta life skill, sehingga setelah mereka menjalani masa pidana di dalam Lapas akan mencetak Warga Binaan yang bermanfaat bagi keluarga, bangsa, dan negara,” pungkasnya. (Red/Humas)

Related Articles

Back to top button