Madiun RayaPonorogo

Silaturahmi Sekaligus Menggali Sejarah, Karutan dan Rombongan Kunjungi Purnabakti Rutan Ponorogo

Lawupos.com – Masih dalam rangkaian agenda peringatan Hari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, pagi ini Selasa siang (8/8) Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Ponorogo Agus Yanto, Kasubsi Pelayanan Tahanan Sri Purwo Widodo, Kasubsi Pengelolaan Sucipto, dan perwakilan staf melaksanakan kegiatan silaturahmi Sesepuh Purnabakti Pengayoman. Tujuannya kali ini yaitu mengunjungi tiga orang purnabakti Rutan Ponorogo.

Kunjungan pertama adalah rumah purnabakti tahun 2006, Hari, yang tak jauh dari Rutan. Kedatangan keluarga Rutan Ponorogo pun disambut dengan baik olehnya.

“Alhamdulillah senang sekali rasanya seperti mendapat kejutan setelah 17 tahun lamanya saya pensiun, baru kali ini ada kegiatan silaturahmi sesepuh purnabakti.” Ungkap Hari.

Kunjungan kedua yaitu ke rumah Soejono, pria berusia 88 tahun yang berhasil menuntaskan pengabdiannya per tanggal 1 September 1991. Meski sudah terbilang tua, namun fisiknya masing segar dan semangatnya menggebu-gebu menceritakan perjalanan dinasnya selama di Rutan Ponorogo. Tak satupun yang ia lupakan dari kisah pengabdiannya. Soejono dan keluarga bahkan memperlihatkan foto album semasa dinas yang berhasil menggali beberapa cerita lama untuk dikenang.

Kunjungan terakhir adalah rumah Suherwan, purnabakti tahun 2016 yang kini melanjutkan pengabdian ke masyarakat menjadi Kepala Desa.

“Terima kasih atas perhatiannya, dan selaku purnabakti kami sangat mengapresiasi kegiatan yang baik ini yaitu silaturahmi.” Kata Suherwan pensiunan Kepala Kesatuan Pengamanan.

“Saling menghargai dan saling mengingatkan itu penting dalam bertugas.” Pesannya di akhir kunjungan.

Karutan menyampaikan bahwa tujuan silaturahmi kali ini yaitu menjaga hubungan baik dan memohon doa restu serta nasehat dalam melaksanakan tugas. Tak hanya itu, kunjungan sesepuh ini sekaligus membahas cerita sejarah Rutan.

“Selain silaturahmi, kami juga ingin menggali sejarah tentang barang antik yang ada di dalam Rutan karena barang tersebut menjadi saksi bagian perjalanan sejarah Rutan Ponorogo.” Jelas Agus.

Hasilnya pun banyak fakta baru yang terungkap, salah satunya yaitu sejarah pedang di Rutan Ponorogo yang dulunya diperoleh dari sitaan tersangka sebelum tahun 1948an. (Hms/Red)

Related Articles

One Comment

  1. Ping-balik: karutan ponorogo
Back to top button