Jawa Timur

Melampaui Target, Ditjenpas Lakukan Monev Proyek Pembangunan Lapas Pasuruan

Lawupos.com, Pasuruan KotaLembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pasuruan Kanwil Jawa Timur menjalani proses monitoring dan evaluasi terkait proyek pembangunan Lapas Terintegrasi Kota Pasuruan tahap kedua pada tahun anggaran 2023.

Proyek ini mendapat perhatian khusus dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang mengirimkan tim untuk memastikan progres proyek berjalan sesuai rencana.

Tim yang dipimpin oleh Kepala Bagian Program dan Pelaporan Ditjenpas, Dimas Krisna, melakukan kunjungan ke Lapas Pasuruan pada Senin (13/11/2023).

Kunjungan tersebut disambut oleh Kepala Lapas Pasuruan Ma’ruf Prasetyo Hadianto, yang hadir bersama pihak kontraktor yang bertanggung jawab atas pembangunan proyek.

Pada pertemuan ini, pihak kontraktor memberikan penjelasan terinci mengenai perkembangan proyek. Mereka mengungkapkan bahwa progres pembangunan telah mencapai 82,014%, melebihi target yang sebelumnya direncanakan sebesar 72,238% dan telah mencapai deviasi positif 9,775%.

“Kami sangat senang dengan capaian ini, karena menunjukkan bahwa kami dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu dan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan,” ujar salah satu perwakilan kontraktor.

Capaian positif ini mendapat apresiasi dari Kabag PPL Ditjenpas, Dimas Krisna yang menekankan pentingnya memastikan kualitas bangunan sesuai dengan spesifikasi kontrak.

Krisna menyatakan, bahwa mematuhi spesifikasi kontrak adalah kunci untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.

“Kami tidak hanya melihat progres proyek, tetapi juga kualitas bangunan yang harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kami mengapresiasi kerja keras pihak kontraktor yang telah menunjukkan komitmen untuk memberikan hasil yang terbaik,” kata Krisna.

Monitoring dan evaluasi ini tidak hanya bertujuan untuk memastikan progres proyek, tetapi juga untuk menjamin bahwa dana yang dialokasikan untuk proyek pembangunan Lapas Terintegrasi Kota Pasuruan digunakan dengan efisien dan sesuai dengan ketentuan.

Keselarasan antara capaian proyek yang positif dan perhatian terhadap standar kualitas menunjukkan komitmen untuk memberikan fasilitas yang optimal bagi narapidana.

Dengan hasil monitoring dan evaluasi yang memuaskan, diharapkan proyek pembangunan Lapas ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan narapidana dan keberlanjutan sistem pemasyarakatan di Lapas Kelas IIB Pasuruan.

Proyek pembangunan Lapas Terintegrasi Kota Pasuruan merupakan salah satu program prioritas Ditjenpas untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan pemasyarakatan.

Proyek ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan over kapasitas yang kerap terjadi di Lapas Pasuruan. Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk memberikan fasilitas yang mendukung program pembinaan dan pemberdayaan narapidana, seperti ruang kelas, ruang kerja, ruang kesehatan, dan ruang ibadah. (Hms/Red)

Related Articles

Back to top button