BudayaSoloSolo Raya

Kesakralan Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII ke-19, dan Meriahnya Kirab Agung dengan Kereta Kencana

Lawupos.com – Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat merupakan kerajaan Mataram Islam yang masih berdiri dan diakui keberadaannya. Tak lepas dari sejarah panjang yang menyertainya, Keraton Surakarta juga sebagai pusat kebudayaan Jawa yang masih melaksanakan berbagai upacara atau ritual adat yang berlangsung turun temurun.

Salah satu ritual besar yang dilaksanakan adalah Tingalan Dalem Jumenengan atau yang biasa disebut sebagai Peringatan Kenaikan Tahta Raja yang sedang berwenang. Upacara yang penuh dengan kesakralan tersebut, masih dijalankan oleh pihak Keraton Surakarta sesuai adat dan tata cara leluhur mereka.

Teristimewanya, dalam prosesi Tingalan Dalem Jumenengan di Keraton Solo ini masih menggelar tarian paling melegenda di trah Mataram Islam, yakni Bedhaya Ketawang.

Menurut Sentono Dalem Keraton Solo, KRA. Tejo Bagus Sunaryo Budoyonagoro, tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian paling adiluhung, sakral dan utama dari seluruh tarian yang dimiliki oleh Keraton Solo. Jika ditilik dari sejarahnya, tarian ini merupakan warisan Sultan Agung Hanyokrokusumo, disamping tarian Bedhaya Semang (Yang diterimakan kepada Kesultanan Yogyakarta namun sekarang hilang), dan Bedhaya Handuduk / Gadhung Mlathi (Yang kemudian diubah menjadi Bedhaya Anglir Mendung oleh Pura Mangkunegaran).

“Dinamakan Ketawang oleh karena iringan Gendhing Kemanak yang berjudul Ketawang Ageng. Sedangkan istilah Ketawang sendiri berarti langit atau angkasa tanpa batas yg merupakan simbol dari ketinggian,” terang KRA. Tejo Bagus Sunaryo Budoyonagoro.

Namun ada pendapat lain bahwa Tari Bedhaya Ketawang ini berkaitan erat dengan Penguasa Laut Selatan, yaitu Kanjeng Ratu Kidul. Tarian tersebut disebut sebagai simbol hubungan batin antara Raja dengan Ratu Kidul. Sehingga dipercaya, ketika sembilan orang gadis yang merupakan Abdi Dalem Bedhaya atau penari wanita, menarikan Bedhaya Ketawang, Kanjeng Ratu Kidul akan ikut serta sebagai penari kesepuluh.

Untuk informasi, Keraton Solo sebentar lagi akan menggelar Tingalan Dalem Jumenengan Sri Susuhunan Pakoe Boewono XIII yang ke-19, yang sedianya dilaksanakan pada Kamis, 16 Februari 2023. Kabarnya setelah vakum karena adanya pandemi Covid-19, Peringatan Kenaikan Tahta Raja kali ini bakalan ada Kirab Agung yang diikuti ribuan kerabat dan abdi dalem Keraton Surakarta. Selain itu, rencananya akan ada sekitar 18 kereta pusaka milik Keraton Solo yang bakal keluar dalam Kirab Agung tersebut.

Adapun rute Kirab Agung sebagai berikut : Keraton Solo – Jl. Pakoe Boewono – Gapura Gladag – Jl. Jend. Sudirman – Jl. Mayor Kusmanto – Jl. Kapten Mulyadi – Jl. Veteran – Jl. Yos Sudarso – Jl. Brigjen Slamet Riyadi – Jl. Pakoe Boewono – Keraton Solo. (WR/Solo)

Related Articles

Back to top button