Gaya HidupKuliner

Es Pankuk Pak Yono, Kuliner Semarang Yang Melegenda

Lawupos.com – Semarang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah yang tak pernah sepi dari hingar bingar kota metropolitan. Selain letaknya yang strategis sebagai daerah perdagangan dan transit, kota yang memiliki makanan khas Lumpia itu, menyimpan beragam jenis kuliner legendaris yang siap memanjakan lidah Anda.

Tak heran, jika Semarang menjadi salah satu daerah dengan banyak tujuan kuliner yang sudah berdiri sejak berpuluh tahun lalu. Salah satu kuliner itu adalah Es Pankuk Pak Yono. Warung sederhana yang menyediakan es puter dan gado-gado itu, berada di jalan Tanjung, Kota Semarang.

Uniknya, Es Pankuk Pak Yono ini terdapat topping irisan Kue Pankuk yang gurih diatasnya. Hal ini yang membuat es puter tersebut memiliki ciri khas tersendiri dibanding es puter pada umumnya.

Menurut cerita si pemilik warung Es Pankuk Pak Yono yaitu Kardiyono, usaha es puter ini berawal dari milik orang tuanya yang saat itu berjualan secara berkeliling menggunakan gerobak kecil pada tahun 1950-an. Lalu Yono, sapaan akrab si pemilik warung, membantu menjualkan es serupa di daerah Jalan Tanjung dan bertahan hingga sekarang.

“Bapak saya, almarhum Suyitno, dulu itu ikut orang Tionghoa berjualan es ini. Karena keturunannya tidak mau meneruskan, akhirnya bapak saya yang meneruskan. Jualan keliling awalnya, itu tahun 1950,” jelas Yono dikutip dari Kompas.com.

Yono pun mengungkapkan bahwa proses pembuatan Es Pankuk tersebut dilakukan secara tradisional, alias manual.

“Pakai cara manual. Kalau menggunakan mesin akan beda rasanya. Kalau saya pasti manual, pakai tangan sambil olahraga,” tutur Yono.

Seiring berjalannya waktu, Es Pankuk Pak Yono mengalami perkembangan dari segi varian rasa. Yang semula hanya ada rasa coklat dan kelapa muda, kini juga ada rasa alpukat, stroberi, hingga durian.

Dari segi harga, satu porsi Es Pankuk Pak Yono di banrol dengan harga Rp17.000. Untuk satu porsi Es Pankuk, terdiri dari tiga scoop es puter, lalu ditambah beberapa topping, antara lain agar-agar, potongan roti tawar, dan irisan kue pankuk yang gurih. Yono pun melayani sesuai permintaan pembeli untuk beberapa rasa yang berbeda dalam satu mangkok.

“Misal minta tiga scoop dengan empat rasa, ya bisa,” jelasnya.

Dengan minat pembeli yang tinggi akan Es Pankuk buatannya, Yono bisa menjual habis empat tong besar setiap harinya. Selain itu, dia juga menerima pesanan untuk area dalam kota dan luar kota dengan harga yang bervariatif.

“Kita juga sering terima pesanan luar kota. Kalau ukuran tong besar bisa sampai 1 juta. Kalau katering tong kecil mungkin 300 sampai 400 ribu,” pungkasnya. (WR)

Related Articles

Back to top button